Powered by Blogger.
RSS

About

PSIKOLOGI DAN IT


Hasil analisa survey
“seberapa penting peranan psikologi dalam dunia IT”
a.      Latar Belakang
Dalam hal ini di lakukan survey kepada mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Adapun tujuan dari Survey ini di lakukan untuk mengetahui peranan psikologi dalam dunia IT menurut mahasiswa IT sendiri yang sedang mempelajari matakuliah psikologi. Dan Survey ini di buat untuk melengkapi tugas dari matakuliah psikologi yang di bimbing oleh ibu Filia Dina Anggraini selaku dosen matakuliah Psikologi Universitas Sumatera Utara .

b.     Hasil survey
Berdasarkan  hasil survey 80% dari 30 orang yang memberi tanggaapan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia,ilmu kejiwaan ,ilmu pikiran dll. Sementara IT adalah dunia yang berhubungan dengan informasi yang di sampaikan dengan cepat dan mudah melalui teknologi yang sedang trend pada masanya.kemudian 90% menjawab bahwa psikologi itu menarik dengan  berbagai alasan dan persepsi masing-masing. Adapun manfaat matakuliah psikologi pada jurusan teknologi informasi yaitu agar orang-orang IT lebih bisa mengontrol perilaku nya,mempermudah kita menyesuaikan diri di dunia kerja,karena rata-rata orang IT agak susah berkomunikasi dengan baik. termasuk dalam cara mengajar. Selain itu jika kita mempelajari psikologi kita juga bisa memahami apa sebenarnya mau client khususnya ketika kita menghadapi atau wawancara dengan client.dan yang paling penting sesuai judul survey yang saya buat “seberapa besar peran psikologi dalam dunia IT”. hasil survey menyatakan bahwa peranan nya sangat penting. Hampir sama dengan manfaat psikologi. Peranannya yaitu ketika orang IT telah mempelajari psikologi, orang tersebut bisa mengontrol dirinya ketika berkomunikasi dengan client, tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Bagaimana cara kita menanggapi berbagai kiritikan dari orang lain,bisa memahami apa saja kemauan dari client bagaimana kita dapat memotivasi diri kita ketika masalah datang saat mendapat sebuah project,orang IT juga perlu memiliki kepribadian yang baik, dengan seperti ini kita bisa mendapat respon yang baik pula dari client.
Sebaliknya peranan IT terhadap psikologi juga besar. . Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer. Sekarang orang psikologi mencari informasi tentang psikologi melalui internet. karena dari situ semua informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kini pengguna komputer dapat menambah pengetahuannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu dengan mudah. Hal tersebut dapat menambah pengetahuan seorang yang bergelut di bidang psikologi. Namun, kerahasiaan mengenai alat tes psikologi menjadi semakin terancam, karena melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
Kini semakin sulit untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh melalui internet. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
Dalam bidang psikologi, seseorang dapat dengan mudah mengerjakan sesuatu dengan bantuan computer. Misalnya, pada bagian perekrutan karyawan. Banyak orang yang melamar di suatu perusahaan dan melaksanakan pengetesan melalui tes psikologi, maka banyak data yang harus diolah untuk dilihat hasilnya dan dipilih mana yang terbaik untuk menempati suatu jabatan tertentu. Hal tersebut tidak mudah untuk mengerjakannya, apalagi jika hanya dengan tenaga manusia saja atau manual. Disini peran computer sangat penting, data-data yang sudah masuk dapat langsung segera diolah dan dicari hasilnya tanpa harus menghitung atau menginterpretasikan secara manual.Hal tersebut dapat menghemat tenaga serta pikiran. Jadi semakin banyak hal yang masih bias dilakukan dan dikerjakan oleh seseorang tersebut. Di dalam dunia profesi psikologi, peran teknologi informasi memang cukup membantu. Terutama dalam memasukkan hasil tes dan mengetahui hasilnya secara labih cepat dan praktis. Contoh lain adalah ketika pembelajaran psikologi secara online, hal ini menjadi efektif ketika dosen pengajar tidak bisa hadir untuk menyajikan topik tentang psikologi.


c.      Testimony
Menurut pendapat saya, benar bahwa peran psikologi sangat penting bagi kehidupan orang IT. Karena manusia harus punya kepribadian yang baik agar kita juga mendapat respon yang baik dari orang lain, khususnya orang-orang IT yang sering  berhadapan dengan client yang bermacam-macam perilakunya. Untuk itu kita juga harus bisa berkomunikasi dengan baik agar apa yang kita katakana dengan client bisa meyakinkan mereka untuk memberikan project kepada kita. Lalu kita harus mempunyai metode-metode khusus untuk mengetahui apa kemauan client, kita harus bisa menganalisa sebelum membuat project yang client inginkan. Orang IT juga harus bisa mengontrol dirinya ketika mendapat kritikan, tidak di jadikan beban bahkan harus bisa memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Dan inilah peranan dari psikologi, kita dapat mempelajari segala perilaku yang baik untuk membantu kita menghadapi segala hal ksusunya di bidang IT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“PENGUATAN POSITIF”




Kelompok 6:
Ø Nisva Elvira Lubis (111402009)
Ø Tommy F Nainggolan(111402063)
Ø Juliandri Estomihi (111402067)
Ø Nugroho Syahputra (111402071)
Ø Putra(111402091)
Ø Dhany Rizki Syahputra(111402105)



                                                                 

     TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER



v Tokoh dari Teori Penguatan Positif
Burrhusm Frederic Skinner (lahir di Susquehanna, Pennsylvania, 20 Maret 1904 – meninggal di Massachusetts, 18 Agustus 1990 pada umur 86 tahun) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang menentukan" (operant conditioning). Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam proses bersinggungan dengan lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulan yang menggugah. Stimulan tertentu menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu.
Skinner menempuh pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Beberapa tahun kemudian, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard.[1] Pada tahun 1936, Ia mengajar di Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden II.



v Teori Penguatan Positif
 Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb). Penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh
Ini berarti ada pemberian tanggapan positif ketika seorang individu menunjukkan perilaku positif yang dibutuhkan. Misalnya memuji mahasiswa untuk datang lebih awal. Ini akan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut akan terjadi lagi. Reward adalah positif untuk memperkuat atau stimulus, tapi belum tentu demikian, jika dan hanya jika perilaku mahasiswa membaik, hadiah dapat dikatakan sebagai dorongan yang positif. Penguatan positif merangsang terjadinya perilaku.
Penguatan positif
Perilaku
Mahasiswa mengajukan pertanyaan yang bagus
Konsekuensi
Dosen menguji mahasiswa
Prilaku kedepan
Mahasiswa mengajukan lebih banyak pertanyaan
Penguatan negatif
Perilaku
Mahasiswa menyerahkan PR tepat waktu
Konsekuensi
Dosen berhenti menegur Mahasiswa
Prilaku kedepan
Mahasiswa makin sering menyerahkan PR tepat waktu
Hukuman
Perilaku
Mahasiswa menyela Dosen
Konsekuensi
Dosen mengajar Mahasiswa langsung
Prilaku kedepan
Mahasiswa berhenti menyela Dosen
Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu, konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang.



v Hasil Diskusi Kelompok

Penguatan positif ialah proses pembentukan tingkah laku yang makin mendekati tingkah laku yang diharapkan. Hal ini di dukung dengan adanya reward untuk membangkitkan semangat seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Pada teori ini kata yang memotivasi seseorang tersebut adalah kata-kata yang positif, sehingga di harapkan orang yang memberi stimulus tersebut juga memperoleh respon yang baik. Hal yang positif tersebut merangsang untuk melakukan hal tersebut secara berulang dan menjadi lebih baik.

  

v Contoh konkrit sehubungan dengan dinamika kami sebagai mahasiswa IT
Misalnya seorang mahasiswa mengerjakan Tugas besar yang di berikan oleh Dosen pada matakuliah tertentu. Lalu mahasiswa tersebut mengerjakan tugas besar itu dengan baik. Oleh karena itu dosen tersebut memberi reward nilai yang bagus, bahkan dosen itu mempercayakan suatu project untuk di kerjakan oleh mahasiswa yang mendapatkan nilai baik. Sehingga dari project tersebut mahasiswa itu mendapatkan uang. Uang itu juga di sebut reward atas kerja keras nya untuk membuat project yang lebih baik tentunya. Oleh karena itu mahasiswa tersebut lebih giat lagi untuk membuat project yang lebih bagus ketika mendapat tugas besar.


v Testimony
Menurut saya Penguatan Positif merupakan tingkah laku yang bersifat positif yang bertujuan untuk membuat seseorang melakukan hal tersebut secara berulang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk memperoleh hal yang lebih baik lagi dalam teori penguatan positif ada yang namanya reward. Reward ini sebagai penguat positif yang lebih memotivasi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara berulang dan tentunya ketika perilaku seseorang itu menjadi lebih baik.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

haloo semua,, kali ini Nisva akan membagi pengalaman khususnya yang berkaitan dengan sensasi dan persepsi..
ngomongin tentang sensasi dan persepsi,, setiap orang pasti pernah ngerasain yang namanya sensasi dan persepsi.. dan tanpa di sadari hal ini sering sekali terjadi pada diri kita looo.. ngomong2 soal sensai dan persepsi ada yang bertanya2 ga? kenapa sih sensasi dan persepsi itu selalu bersama,kenapa ga di pisahin aja? nisva jelasin deh.. sensasi dan persepsi itu tidak dapat di pisahkan, karena secara otomatis otak meresepsi informasi dari organ indra kita teman2 :). pasti teman2 skalian uda pada paham kan apa sih itu sensasi dan persepsi..

naaah,, sekarang nisva mau kasih contoh ni dengan pengalaman pribadi nisva,, dulu waktu pertama x saya menduduki bangku kuliah, saya ketemu dengan senior yang mukanya itu cuek, muka jahat juga, dan omongannya slalu kasar. saya mengira kalau orang ini punya dendam atau saya punya salah dengan dia, tapi saya ragu karena saya baru2 saja bertemu dan kenal melalui teman2 saya. saya berpikir kenapa saya harus bertemu dengan orang seperti ini, yang dari awal saja sudah buat masalah dengan saya. semenjak kejadian itu, saya berharap saya ga pernah ketemu dia di kampus, tapi semakin hari semakin berubah keadaannya. dia tetap berkomunikasi dengan saya walaupun saya sudah anggap ini waktunya saya yang acuh kepada dia.. tetapi dengan cara berbeda dan lebih baik tentunya, saya menjadi tidak terlalu cuek sama senior tersebut, but one more time.. dia membuat saya marah lagi sampai saya berniat untuk tidak akan berbiacra sedikitpun dengan orang yanng jelas2 membuat hari2 saya menjadi tidak enak. tetapi ternyata yang sebenarnya adalah dengan cara mencari masalah dengan saya, di saat itu lah kami bisa berkomunikasi lebih banyak walaupun dalam keadaan emosi. dan sampai sekarang saya mengenal dia, ternyata dia orangnya tidak seperti yang orang lain dan saya pikir pada saat bertemu dengan dia pertama kali. dari contoh di atas saya bisa mengambil kesimpulan, awalnya saya menemukan sensasi melalui indra penglihatan, lalu saya mengeluarkan persepsi tentang orang tersebut yang belum tentu sama dengan pendapat orang lain.
saya juga punya contoh menarik lainnya nih :)

ada seorang ayah yang berpesan kepada dua putera nya ketika ia sudah kritis.ia menyampaikan 2 pesan untuk kedua puteranya.
1. Jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu
2. Jangan sampai kamu terkena sinar matahari saat membuka toko
dan setelah ayahnya meninggalkan mereka untuk selamanya, mereak pun mennjalankan tugas sesuai dengan pesan dari ayahnya.
Anak pertama : ayah berpesan "jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu" karena harus menjalankan amanah dari sang ayah maka modal ku surut karena orang tersebut berhutang kepada ku. lalu ayah berpesan " jangan sampai terkena sinar matahari jika kamu membuka toko" karena hal tersebut aku harus pergi menaikki taksi ataupun becak agar akku tidak terkena sinar matahari.
Anak kedua : ayah berpesan "jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu" maka aku tidak menghutangkan modal ku kepada orang lain, agar toko tidak bangkrut dan modal bisa trus di gunakan. Lalu ayah berpesan " jangan sampai terkena sinar matahari jika kamu membuka toko" maka aku pergi sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. karena kebiasaan ku seperti ini, pelanggan menjadi lebih banyak datang ke toko ku di banding toko yang lain yang jauh sudah tutup seblum toko ku tutup.
hal ini berawal dari indra pendengaran  dan menunjukkan bahwa sebuah kalimat di tanggapi dengan persepsi yang berbeda. jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan adalah sebuah perjalanan yang membuat kita sukses, tetapi kita juga bisa terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas. Dan pilihan ada di tangan kita :).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

                                                        SENSASI DAN PERSEPSI


Dalam psikologi, dikenal dua istilah pemrosesan informasi yang diterima dari pengamatan, yaitu sensasi dan persepsi. Dalam pengertian yang sempit kedua istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan dua proses yang melibatkan pengamatan. Tetapi, secara fungsional kedua fungsi psikis ini sangat berbeda.
A.    Sensasi dan Persepsi
Sensasi sebagai alat penerima sejumlah rangsang yang akan diteruskan ke otak. Sedangkan persepsi merupakan fungsi yang dimulai dari proses sensasi, tetapi diteruskan dengan proses mengelompokkan, mengartikan, dan mengaitkan beberapa rangsang sekaligus.[1]
Dengan begitu, proses persepsi pun lebih rumit daripada proses sensasi, karena proses ini melibatkan pemahaman dan penginterpretasian sekaligus.
Dalam ungkapan lain disebutkan, “Sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafisrkan stimulus yang telah ada di dalam otak”.
Untuk membedakan yang dimaksud sensasi dan persepsi secara lebih jelas, kita bisa membandingkatn potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan. Potret itu berupa pemandangan sebagaimana yang diterima alat indra, sedangkan lukisan pemandangan bergantung pada interpretasinya pelukis. Dengan perkataan lain, mata “menerima”, sedangkan pikiran “memersepsi”.[2]
B.    Pengertian Persepsi
Ekspresi mengenal orang lain merupakan studi awal tentang persepsi. Darwin mendorong munculnya permasalahan persepsi dengan pertanyaan, “Apa cirri-ciri keputusan yang baik tentang orang lain?”[3]
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perceptionberasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik. [4]
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.[5]
Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi (penafsiran) berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek.[6]
Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.
Dalam persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi juga dapat dating dalam diri individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar stimulus dating dari luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.[7]
C.    Ciri-Ciri Umum Persepsi
Pengindraan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi:
1.       Modalitas: rangsang-rangsang yang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indra, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indra (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, bunyi untuk pendengaran, permukaan bagi peraba dan sebagainya).
2.      Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang), kita dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar belakang, dan lain-lain.
3.      Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti; cepat lambat, tua muda, dan lain-lain.
4.      Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: obyek-obyek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.
5.      Dunia penuh arti: dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubunganya dalam diri kita.
D.   Hakikat Persepsi
1. Persepsi Merupakan Kemampuan Kognitif
Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungkinan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu dan dikemudian hari akan diingat kembali.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi. Bila kita dalam keadaan bahagia, maka pamandangan yang kita lihat akan sangat indah sekali. Tetapi sebaliknya, jika kita dalam keadaan murung pemandangan indah yang kita lihat mungkin akan membuat kita merasa bosan. Ingatan juga berperan dalam persepsi. Indra kita secara teratur akan menyimpan data yang kita terima, dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus-menerus untuk membanding-bandingkan penglihatan, suara dan pengindraan yang lainnya dengan ingatan pengalaman masa lalu yang mirip. Proses informasi juga mempunyai peran dalam persepsi. Bahasa jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk secara tidak langsung.
Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang mengelola informasi. Sering terjadi interprestasi terhadap data pengindraan hanya mempunyai satu kemungkinan saja, sehingga “pencarian” untuk hipotesis persepsi yang tepat dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada sedikit dibawah alam kesadaran.
2.      Peran Atensi dalam Persepsi
Selama kita tidak dalam keadaan tidur, maka sejumlah rangsangan yang besar sekali saling berlomba menurut perhatian kita. Biasanya manusia dan hewan lainnya akan memilih mana yang rangsangan tersebut yang paling menarik dan paling mengesankan. Keterbukaan kita untuk memilih inilah yang disebut dengan atensi atau perhatian.
Beberapa Psikolog melihat atensi sebagai jenis alat saringan (filter), yang akan menyaring semua informasi pada titik yang berbeda dalam proses presepsi. Sebaliknya, psikolog lain yakni bahwa manusia mampu memusatkan atensinya terhadap apa yang mereka kehendaki untuk dipersepsikan dengan secara aktif melibatkan diri mereka dengan pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsangan lain yang saling bersaing.
Banyak psikolog sangat tertarik untuk mengetahui tempat atau tempat di dalam proses presepsi, di mana atensi memegang peranannya. Dari hasil penelitian diajukan pendapat bahwa atensi selalu aktif pada waktu tertentu, yaitu: mula-mula ketika menerima masukan dari dugaan indra, kemudian ketika harus memilih dan menginterprestasikan data sensorik dan menentukan apakah akan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.
Atensi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
1.    Intensitasnya
2.   Keterbatasn pada kepastian
E.    Ilusi
Ilusi merupakan kesalahan dalm persepsi, yaitu memperoleh kesan yang salah mengenai fakta-fakta yang objektif yang disajikan oleh alat-alat indera kita.
1.    Ilusi disebabkan faktor-faktor eksternal
Gambar pada cermin serta gaung suara adalah ilusi tipe ini. Gambar atau bayangan dicermin kelihatannya terletak dibelakang kaca, ini disebabkan dari arah itulah cahaya datang mengenai mata kita. Gaung datang dari arah yang berlawanan dengan posisi kita berdiri, karena di situ pula suara tidak masuk kedalam telinga kita.
2.   Ilusi disebabkan kebiasaan
Rangsangan-rangsangan yang disajikan sesuai dengan kebiasaan kita dalam mengenali, kita akan lebih mudah menimbulkan ilusi bila otak kita bisa dengan pengindraan visual yang mengandalkan perspektif maka akan terjadi kesalahan.
3.   Ilusi karena kesiapan mental atau harapan tertentu
Jika kita kehilangan sesuatu dan ingin sekali menemukannya kembali. Anda akan sering melihat sesuatu yang mirip barang tersebut.
4.   Ilusi karena kondisi rangsang terlalu kompleks
Bila rangsang yang diamati terlalu kompleks, maka rangsang tersebut dapat menutup-nutupi atau menyamarkan fakta-fakta objektif dari objek atau gejala tertentu.
F.    Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi
Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses pengindraan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:
a.    Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu. Individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamatan.
b.   Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil yang kontras dengan latar belakangnya dan itensitas rangsangnya paling kuat.
c.    Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya disbanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar daripada anak-anak orang kaya.
d.   Pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat memengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut atau saudara kita di pedalaman Irian.  
G.   Pengaruh Kebudayaan Terhadap Persepsi
Dalam pendekatan konvensional, persepsi masih dikaitkan dengan faktor-faktor saraf  dan faalnya  saja. Misalnya:  persepsi  tentang kedalaman (3 dimensi) di tentukan oleh pandangan dua mata (binokular) dimana terdapat perbedaan antara stimuli yang ditangkap antara retina kanan dan retina kiri (retinal disparity).                                                      
Contoh Pengaruh Kebudayaan Terhadap  Persepsi
Pengaruh kebudayaan tersebut bisa kita lihat pada suku-suku Afrika primitif yang hanya terbiasa dengan lingkungan alamiah dimana karya-karya merekapun lebih banyak berbentuk lingkaran-lingkaran dan lengkungan-lengkungan, tidak akan mengalami gejala ilusi Muller-Lyer  jika kepada meraka diperlihatkan kedua garis diatas karena persepsi mereka tidak dipengaruhi oleh kebiasaan  melihat garis-garis dan sudut-sudut. Buat  mereka, garis-garis  pada gambar  1 dan 2 akan dipersepsikan sama panjang.[8]
 Pengaruh kebudayaan termasuk kebiasaan hidup, tampak juga  dalam berbagai gejala hubungan manusia dengan lingkungan dalam kehudupan sehari-hari.  Penduduk  perkampungan kumuh di kota-kota  besar biasa menggunakan air kali untuk kepentingan mandi mencuci, dan kakus  mempersepsikan air kali itu sebagai sesuatu hal yang masih dalam batas-batas  optimal  sehingga mereka menggunakan ai kali itu  dengan enak saja. Sebaliknya orang biasa tinggal dipermukiman mewah, tidak mungkin akan menggunakan air  kali itu. Dengan demikian ,jelaslah bahwa persepsi ditentukan oleh pengalaman dan pengalaman dipengaruhi oleh kebudayaan.
H.  Persepsi dalam Pandangan Islam
Persepsi adalah fungsi psikis yang penting yang menjadi jendela pemahaman bagi peristiwa dan realitas kehidupan yang dihadapi manusia. Manusia sebagai makhluk yang diberikan amanah kekhalifahan diberikan berbagai macam keistimewaan yang salah satunya adalah proses dan fungsi bahasa Al-Qur’an fung’an beberapa proses dan fungsi persepsi dimulai dari proses penciptaan antara lain:
1.    QS al-Mukminun ayat 12-14 disebutkan proses penciptaan manusia dilengkapi dengan penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan penglihatan. Dalam ayat ini tidak disebutkan telinga dan mata,tetapi sebuah fungsi. Kedua fungsi ini merupakan fungsi vital bagi manusia dan disebutkan selalu dalam keadaan berpasangan.
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
2.   QS. An-Nisa disebutkan alat sensor lain yang merasa dan mengirimkan sinyal-sinyal dari rangsang yang diterimanya. Indra ini dinamakan dengan indra yang terkait dengan kulit.Begitu juga dalam QS. Al-Anam ayat 7 terkait dengan kemampuan  menyadari indra yang berhubungan sifat rangsang sentuhan.
3.   Persepsi Penginderaan Fisik/Non Fisik (Fushilat:53)
4.   Isytiflaf, pengetahuan peristiwa yang berada jauh dari jangkauan. (yusuf:94)
5.    Peristiwa fatamorgana yang dialami orang kafir sebagai bagian dari ilusi (Qs. An-Nur:39).





[1] Abdul Rahman Shaleh, Psikologi, Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Kencana, Jakarta, 2008, hal.98
[2] Alex Sobur, Psikologi Umum, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2003, hal. 472.
[3] Ibid, hal. 445.
[4] Ibid, hal. 446.
[5] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta, 2004, hal. 88.
[6] Rahman Shaleh, Psikologi, Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, hal.110.
[7] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta, 2004, hal. 88.
[8] Abdul Rahman Shaleh.Psikologi Suatu pengantar dalam perspektif Islam.hal.131.kencana.2008.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Assalamu alaikum w.w.
Bagaimana caranya agar kita bisa KHUSYUK DLM SHOLAT ?....Sebenarnya ada banyak cara. Tapi cara termudah adalah:  Membersihkan dahulu hati dan fikiran dari pengaruh godaan syetan. Karena sering kali  hati dan fikiran kita tdk terfokus mengigat Allah ketika dlm sholat.

Caranya: Perbanyaklah melakukan amalan sunnah setiap hari secara rutin. Karena dengan melakukan amalan-amalan sunnah setiap hari, maka hati, badan dan fikiran kita akan bersih dari pengaruh syetan-syetan dan penyakit hati. Ibarat mandi gitu loh. Kalau tiap hari kan badan jadi bersih selalu.Tapi kalau jarang mandi badan jadi kotor dan baauuu. Begitu juga hati. Ia akan selalu bersih Apabila kotoran-kotorannya selalu dibuang dgn cara beramal sholeh.

Kita ambil saja contoh suatu amalan yg paling bagus khasiatnya untuk mengusir syetan atau penyakit hati, yaitu:

1.SHOLAT MALAM atau TAHAJJUDJika kita mengamalkannya dalam tiga hari berturut-turut. Maka 1 sampai 2 hari kedepan sesudahnya kita akan merasakan ketenangannya. (Surat: Ar-ra'd ayat 28 & Al-fath ayat 4). Bukan cuma ketenangan dlmhati, tp juga dlm fikiran  ketika kita sedang melakukan sholat, baik sholat fardhu maupun sunnah. Dari mulai niat,  takbiratul ihrom sampai salam, dijamin tidak ada fikiran-fikiran yg mengganggu alias khusyuk dan tenang. Karena pengaruh yg mengganggu hati & fikiran ketika kita sedang sholat itu sesungguhnya adalah syetan.

2. ItikafIni adalah contoh mudahnya .Cobalah setelah selesai sholat Maghrib berjamaah di masjid, anda lakukan zikir tanpa henti atau membaca Al-Quran juga boleh (I'tikaf) sampai masuk waktu Isya. Lalu ketika anda memulai sholat Isya, pasti anda akan merasakan perubahan berupa  ketenangan (kekhusyukannya). Fikiran-fikiran yg mengganggu ketika dlm sholat menjadi hilang total spt dlm keheningan. Hati yg mungkin sebelumnya emosi atau menggerutu menjadi ikhlas krn Allah. Saat itulah anda bisa fokus mengingat Allah.

3. Banyak berdzikir & Baca QuranInilah contoh yg lebih mudahnya lagi. Cobalah setelah sholat fardhu anda membiasakan diri dgn berzikir Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar, masing-masing 33x ditutup dgn lailahaillallahu-wahdahu-laa syarikalahu-dst (sesuai sunnahnya) ditambah baca Quran sehabis maghrib.Amalan ini haruslah rutin dilakukan tiap hari. Setelah anda mengamalkannya, dijamin tdk ada fikiran-fikiran yg mengganggu (khusyuk) ketika anda sedang sholat.

Hanya pembuktianlah yg nantinya membuat anda tahu akan hasilnya. Semakin banyak amalan sunnahnya, maka semakin menambah kekhusyukannya. Untuk lebih jelasnya mengenai syetan yg mempengaruhi fikiran dan hati manusia, silahkan dibuka link di bawah ini, lalu dibaca artikelnya dan diamalkan. http://dokter-penyakit-hati.blogspot.com/2010/08/obat-hati.html
Wassalam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS