haloo semua,, kali ini Nisva akan membagi pengalaman khususnya yang berkaitan dengan sensasi dan persepsi..
ngomongin tentang sensasi dan persepsi,, setiap orang pasti pernah ngerasain yang namanya sensasi dan persepsi.. dan tanpa di sadari hal ini sering sekali terjadi pada diri kita looo.. ngomong2 soal sensai dan persepsi ada yang bertanya2 ga? kenapa sih sensasi dan persepsi itu selalu bersama,kenapa ga di pisahin aja? nisva jelasin deh.. sensasi dan persepsi itu tidak dapat di pisahkan, karena secara otomatis otak meresepsi informasi dari organ indra kita teman2 :). pasti teman2 skalian uda pada paham kan apa sih itu sensasi dan persepsi..
naaah,, sekarang nisva mau kasih contoh ni dengan pengalaman pribadi nisva,, dulu waktu pertama x saya menduduki bangku kuliah, saya ketemu dengan senior yang mukanya itu cuek, muka jahat juga, dan omongannya slalu kasar. saya mengira kalau orang ini punya dendam atau saya punya salah dengan dia, tapi saya ragu karena saya baru2 saja bertemu dan kenal melalui teman2 saya. saya berpikir kenapa saya harus bertemu dengan orang seperti ini, yang dari awal saja sudah buat masalah dengan saya. semenjak kejadian itu, saya berharap saya ga pernah ketemu dia di kampus, tapi semakin hari semakin berubah keadaannya. dia tetap berkomunikasi dengan saya walaupun saya sudah anggap ini waktunya saya yang acuh kepada dia.. tetapi dengan cara berbeda dan lebih baik tentunya, saya menjadi tidak terlalu cuek sama senior tersebut, but one more time.. dia membuat saya marah lagi sampai saya berniat untuk tidak akan berbiacra sedikitpun dengan orang yanng jelas2 membuat hari2 saya menjadi tidak enak. tetapi ternyata yang sebenarnya adalah dengan cara mencari masalah dengan saya, di saat itu lah kami bisa berkomunikasi lebih banyak walaupun dalam keadaan emosi. dan sampai sekarang saya mengenal dia, ternyata dia orangnya tidak seperti yang orang lain dan saya pikir pada saat bertemu dengan dia pertama kali. dari contoh di atas saya bisa mengambil kesimpulan, awalnya saya menemukan sensasi melalui indra penglihatan, lalu saya mengeluarkan persepsi tentang orang tersebut yang belum tentu sama dengan pendapat orang lain.
saya juga punya contoh menarik lainnya nih :)
ada seorang ayah yang berpesan kepada dua putera nya ketika ia sudah kritis.ia menyampaikan 2 pesan untuk kedua puteranya.
1. Jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu
2. Jangan sampai kamu terkena sinar matahari saat membuka toko
dan setelah ayahnya meninggalkan mereka untuk selamanya, mereak pun mennjalankan tugas sesuai dengan pesan dari ayahnya.
Anak pertama : ayah berpesan "jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu" karena harus menjalankan amanah dari sang ayah maka modal ku surut karena orang tersebut berhutang kepada ku. lalu ayah berpesan " jangan sampai terkena sinar matahari jika kamu membuka toko" karena hal tersebut aku harus pergi menaikki taksi ataupun becak agar akku tidak terkena sinar matahari.
Anak kedua : ayah berpesan "jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu" maka aku tidak menghutangkan modal ku kepada orang lain, agar toko tidak bangkrut dan modal bisa trus di gunakan. Lalu ayah berpesan " jangan sampai terkena sinar matahari jika kamu membuka toko" maka aku pergi sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. karena kebiasaan ku seperti ini, pelanggan menjadi lebih banyak datang ke toko ku di banding toko yang lain yang jauh sudah tutup seblum toko ku tutup.
hal ini berawal dari indra pendengaran dan menunjukkan bahwa sebuah kalimat di tanggapi dengan persepsi yang berbeda. jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan adalah sebuah perjalanan yang membuat kita sukses, tetapi kita juga bisa terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas. Dan pilihan ada di tangan kita :).
Posted by
Unknown
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment